MODUL 1
PENGERTIAN
DAN HAKEKAT KEUTAMAAN,
OPTIO FUNDAMENTALIS DAN OPTIO
PARTICULARIS
Dr. Dominikus Nong, Pr
PENDAHULUAN
Sebagai manusia, anda dan juga
sesama anda pasti mempunyai cita-cita hidup dan berusaha agar cita-cita itu
dapat terwujud dengan baik. Pada
dasarnya manusia mencita-citakan suatu kehidupan yang lebih baik di masa depan,
di mana dia dapat mengalami dan menikmati kesejahteraan dan kebahagiaan lahir
dan batin. Tidak ada satu manusia pun yang mencita-citakan bagi dirinya suatu kehidupan
yang tidak/kurang sejahtera dan bahagia. Apa yang dicita-citakan manusia itu,
dalam bahasa moral, disebut kesempurnaan hidup. Secara khusus bagi orang
beriman kristiani, kesempurnaan hidup atau hidup yang sempurna itu adalah kehidupan
yang kekal, di mana manusia mengalami kebahagian yang tiada berakhir,
kebahagiaan abadi di dalam dan bersama Allah.
Demi kesempurnaan hidup itulah anda
dan semua orang lain berusaha dan berjuang tanpa kenal lelah, malah manusia
sampai mengorbankan dirinya. Ada banyak cara atau jalan yang ditempuh, dan ada
banyak faktor yang menentukan yang ikut menentukan perwujudan cita-cita itu. Ada faktor internal dalam
diri manusia sendiri dan ada pula faktor eksternal di luar diri
manusia.
Dari sekian banyak faktor, ada satu faktor yang amat penting dalam diri manusia, yang keberadaan dan perannya
sungguh menentukan perwujudan cita-cita kesempurnaan hidup manusia. Faktor itu
adalah sikap yang baik yang ada dalam batin manusia itu sendiri. Sikap yang baik itu dalam konteks moral
disebut keutamaan atau kebajikan. Jadi
manusia secara mutlak perlu memiliki keutamaan atau kebajikan di dalam dirinya
untuk membantu dia mewujudkan cita-cita hidup yang lebih baik, yaitu: kehidupan
yang bahagia sejahtera atau kehidupan yang sempurna.
Agar anda dapat lebih memahami perihal keutamaan atau
kebajikan dalam hubungannya dengan
perwujudan cita-cita hidup manusia akan hidup yang lebih kaik, Modul 1 ini akan membantu anda dengan
kajiannya seputar pengertian dan hakekat
keutamaan, hubungan keutamaan dengan optio fundamentalis dan optio particularis
dari manusia. Sehingga setelah menyelesaikan modul ini, anda
diharapkan mampu menjelaskan secara baik dan benar tentang pengertian dan hakekat keutamaan, optio fundamentalis dan optio particularis dalam
hubungannya dengan keutamaan.
Oleh karena itu, demi tercapainya
tujuan yang ditetapkan di atas, Modul 1 ini akan diorganisir dalam dua kegiatan belajar berikut ini
- Kegiatan Balajar 1 : pengertian dan hakekat keutamaan
- Kegiatan Belajar 2 : optio fundamentalis dan optio particularis dalam hubungannya dengan keutamaan.
Untuk keberhasilan anda dalam
mempelajari modul 1 ini, ikutilah semua petunjuk dengan cermat. Bacalah uraian
beberapa kali, kerjakan latihan secara teratur dan bacalah rangkuman sebelum anda
mengerjakan test formatif. Jika anda sungguh disiplin dalam mempelajari Modul 1
ini, anda pasti berhasil dan mampu menjadi mahasiswa yang mandiri.
Selamat belajar! Tuhan memberkati.
K E G I A T A N B E L A J A R 1
Pengertian
Dan Hakekat Keutamaan/Kebajikan
Istilah keutamaan atau
kebajikan dalam konteks moral tentu bukan merupakan istilah yang asing bagi
telinga anda. Bahkan anda sendiri sudah sering menggunakan istilah ini dalam
pembicaraan atau diskusi-diskusi
seputar nilai dan sikap moral
manusia. Itu tandanya bahwa anda
sudah memiliki pemahaman tentang keutamaan/kebajikan dalam hidup manusia, walau
hanya sedikit dan belum lengkap.
Selanjutnya, melalui kegiatan
belajar 1 ini yang membahas tentang pengertian dan hakekat keutamaan/kebajikan,
anda akan dibantu untuk lebih memahami apa sebenarnya keutamaan/kebajikan itu
dan mampu mejelaskan dengan baik
pengertian dan hakekat keutamaan yang ada di dalam diri manusia. Untuk itu bacalah uraian berikut dengan
cermat, kerjakan latihan setelah membaca rambu-rambunya, dan kerjakan tes
formatif setelah membaca rangkuman.
1. PENGERTIAN KEUTAMAAN SECARA ETIMOLOGIS.
Kata keutamaan atau kebajikan
tentu sudah sering anda dengar dan sebut. Untuk memahami dengan baik kata
tersebut, anda perlu mengetahui bahwa kata tersebut merupakan terjemahan dari
sebuah kata Latin: virtus, yang secara harafiah berarti kelakian atau kelaki-lakian. Dan hal yang sering identik dengan
kelaki-lakian adalah kekuatan, maka virtus berarti kekuatan. Kekuatan yang dimaksukan oleh
kata virtus bukanlah kekuatan
fisik-biologis, seperti kekuatan tangan anda yang besar dan berotot. Kekuatan
yang dimaksudkan oleh kata virtus
adalah kekuatan mental-batiniah yang ada dalam diri manusia.
Secara khusus anda hendaknya memberi perhatian pada
kata virtus sebagai kata Latin adalah kata yang berjenis perempuan (feminin). Karena dengan merujuk pada jenis kata tersebut, kekuatan yang dimaksudkan oleh kata virtus ini mau diasosiasikan dengan kekuatan yang khas pada kaum perempuan. Perempuan,
yang sering dinilai lemah secara fisik, sebenarnya secara mental-batiniah kuat.
Bahkan secara mental-batiniah perempuan jauh lebih kuat daripada laki-laki.
Sebagai contoh: perempuan lebih tabah daripada laki-laki, perempuan lebih sabar
daripada laki-laki. Kekuatan-kekuatan mental-batiniah dalam diri perempuan itu dapat dirujuk kepada dua hal, yaitu: kehalusan
budi dan kelembutan hati.
Kekuatan-kekuatan
mental-batiniah mesti anda pahami sebagai hal-hal yang baik atau hal-hal yang
utama dalam diri manusia yang merupakan sikpa-sikap bajik atau sikap-sikap
utama yang memberi cirikhas pada pribadi manusia yang baik. Oleh karena itu
kata virtus akhirnya diartikan
sebagai keutamaan atau kebajikan.
2. PENGERTIAN KEUTAMAAN SECARA ESENSIIL.
Berdasarkan pengertian
keutamaan secara etimologis di atas, kita akan lebih mudah memahami hakekat
sebenarnya dari keutamaan atau kebajikan yang ada dalam diri manusia. Secara
esensiil, keutamaan atau kebajikan adalah disposisi
atau sikap batin yang tetap dan pasti dalam diri manusia yang merupakan
kebiasaan dan sekaligus kekuatan yang mempengaruhi manusia dari dalam dan
mendorongnya untuk selalu melakukan perbuatan baik.
Dari pengertian di atas, anda
dapat melihat dan memahami hakekat yang sebenarnya dari keutamaan atau
kebajikan itu. Pada intinya, keutamaan atau kebajikan adalah sikap (disposisi)
yang ada dalam batin manusia. Sikap batin tersebut harus bersifat tetap, selalu
ada dalam diri manusia dan tidak berubah-ubah dari waktu ke waktu, dari
peristiwa ke peristiwa (kemarin anda jujur, hari ini anda jujur, besok juga anda
jujur, dst.). Keutamaan adalah suatu ketetapan hati/batin manusia. Selain itu
sikap batin tersebut harus bersifat pasti, selalu mantap dalam batin manusia
dan tidak tergoyahkan oleh situasi-situasi hidup yang dihadapi. Keutamaan
adalah suatu kemantapan hati/batin manusia.
Sikap batin yang tetap dan
pasti itu hadir dalam diri manusia sebagai suatu kebiasaan dan sekaligus
kekuatan. Anda tentu mengerti apa yang dimaksudkan dengan kebiasaan dan
kekuatan. Keutamaan atau kebajikan merupakan suatu kebiasaan (moral) hati atau
kebiasaan hidup yang selalu ada dan dihayati terus-menerus dan bertahan
sepanjang hidup (anda biasanya adil, Mery biasanya rendah hati). Jika keutamaan
sudah menjadi kebiasaan hati manusia, maka keutamaan pasti menjadi suatu kekuatan
(virtus) hati atau kekuatan hidup
yang sungguh berdaya di dalam diri manusia.
Keutamaan atau kebajikan
sebagai kekuatan dalam diri manusia selalu bekerja di dalam diri manusia. Anda
bisa membayangkan bagaimana kekuatan ini bekerja dalam diri anda sendiri.
Kekuatan itu pertama-tama akan mempengaruhi pribadi manusia, terutama hati,
jiwa, pikiran dan tenaga manusia. Dan karena mampu mempengaruhi seluruh diri
manusia, maka kekuatan itu juga akan sanggup menggerakkan manusia dari dalam
dan mendorong manusia untuk mewujud-nyatakannya dalam tindakan atau perbuatan
yang baik (sikap hati yang jujur akan terus mendorong anda untuk mengatakan ya
kalau ya dan tidak kalau tidak, sikap adil akan terus mendorong anda untuk
selalu menghormati hak orang lain).
Tentang perbuatan baik sebagai
dampak atau perwujudan dari keutamaan tidak boleh kita pahami menurut perasaan
atau pikiran pribadi kita (saya rasa baik, saya pikir baik, menurut saya baik).
Perbuatan baik secara moral adalah tindakan yang dilakukan manusia sesuai dengan
prinsip-prinsip moral, nilai-nilai moral dan norma-norma moral.
LATIHAN
Setelah
anda membaca dan mempelajari dengan sungguh-sungguh materi di atas, sekarang
anda mendapat tugas untuk mengerjakan soal-soal latihan berikut ini. Tapi
sebelum mengerjakannya, bacalah dengan teliti pertanyaan- pertanyaan atau
suruhan-suruhan yang diberikan.
- Jelaskan secara singkat dan padat tentang arti keutamaan/kebajikan secara etimologis!
- Apa itu keutamaan/kebajikan secara esensill?
- Jelaskan secara singkat dan padat tentang unsure-unsur hakiki dari keutamaan/ kebajkan!
RANGKUMAN
Dari uraian di atas, kita
dapat menyimpulkan beberapa hal berkenaan dengan pengertian keutamaan atau
kebajikan.
Pertama, sesuai dengan
etimologinya (virtus), keutamaan merupakan kekuatan pribadi manusia. Kekuatan ini tidak bersifat
fisik-biologis, melainkan bersifat mental-batiniah manusia. Jadi
keutamaan adalah kekuatan mental-batiniah dalam diri manusia, yang dapat dirujuk kepada kehalusan budi
dan kelembutan hati.
Kedua, pada hakekatnya
keutamaan dalam diri manusia berwujud sikap batin yang tetap dan pasti. Keutamaan
ada di dalam batin manusia sebagai
kebiasaan dan sekaligus kekuatan batin
manusia. Keutamaan berfungsi mempengaruhi pribadi manusia sedemikian rupa
sehingga terdorong manusia untuk
bertindak. Keutamaan bertujuan memampukan manusia melakukan perbuatan baik.
Ketiga, keutamaan/kebajikan
merupakan hal yang esensiil dalam diri manusia, yang keberadaan dan perannya sungguh
menentukan perbuatan manusia. Dengan memiliki keutamaan, manusia akan mampu
mewujudkan perbuatan baik. Sebaliknya, tanpa keutamaan manusia tidak akan mampu
berbuat baik.
TES FORMATIF 1
Dengan
mempelajari materi yang disajikan di atas dan membaca rangkumannya secara
cermat, sekarang anda dipersilahkan mengerjakan soal-soal tes formatif dengan
maksud untuk mengetahui tingkat penguasaan anda atas materi yang sudah
dipelajari. Namun, sebelum anda mengerjakannya, bacalah dengan teliti
pertanyaan-pertanyaan atau suruhan-suruhan yang diberikan.
Buatlah lingkaran pada jawaban yang anda
pandang sebagai jawaban yang paling benar!
- Istilah keutamaan merupakan terjemahan dari sebuah kata bahasa Latin, yaitu:
A. Virtas
B. Virtus
C. Viris
D. Virus
- Secara etimologis, keutamaan berarti kekuatan. Kekuatan yang dimaksud adalah:
A. Kekuatan Fisik
B. Kekuatan Mental
C. Kekuatan Rohani
D. Kekuatan Mental-Batiniah
- Secara hakiki keutamaan ada dalam diri manusia suatu sikap, yang dinamakan:
A. Sikap Jiwa
B. Sikap Badan
C. Sikap Budi
D. Sikap Batin
- Keutamaan merupakan kekuatan dalam diri manusia yang berfungsi:
A. Mempengaruhi dan mendorong manusia untuk
berpikir baik
B. Mempengaruhi dan mendorong manusia untuk
bersikap baik
C. Mempengaruhi dan mendorong manusia untuk
berbuat baik
D. Mempengaruhi dan mendorong manusia untuk
berkata baik
- Tanpa keutamaan, manusia tidak akan mampu melakukan hal berikut:
A. Besikap baik
B. Berkata Baik
C. Berbuat baik
D. Berpikir Baik
- Perbuatan manusia dinilai sebagai perbuatan baik apabila perbuatan itu sesuai dengan hal-hal berikut, kecuali:
A. Prinsip-prinsip moral
B. Nilai-nilai moral
C. Kebebasan moral
D. Norma-norma moral
UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT
Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif
yang terdpat di akhir modul ini. hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian
gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap
materi kegiatan belajar tersebut.
Rumus :
TP = JJB x 100%
JTF
Keterangan :
1.
JJB
= Jumlah jawaban Anda yang benar
2.
JTF
= Jumlah soal Tes Formatif
3.
TP
= Tingkat Penguasaan
Arti tingkat penguasaan
yang Anda capai :
·
90%
- 100% = baik sekali
·
80%
- 89% = baik
·
70%
- 79% = cukup
·
-
60% = kurang
Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80 % ke atas, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan
Belajar berikut. Bagus! Tetapi jika nilai Anda di bawah 80% Anda harus
mengulangi kembali kegiatan belajar 1 terutama bagian yang belum Anda kuasai.
K E G I A T A N B E L A J A R 2
Optio Fundamentalis Dan Optio Particularis
Dalam
Hubungan Dengan Keutamaan
Melalui Kegiatan Belajar 1
anda tentu sudah memahami dengan baik apa sebenarnya keutamaan atau kebajikan
sebagai sikap batin yang tetap dan pasti dalam diri anda. Selanjutnya anda akan
melihat dan memahami keutamaan sebagai sikap batin manusia sesungguhnya
memiliki hubungan yang erat dengan optio fundamentalis dan optio particularis
dari manusia. Kegiatan Belajar 2 ini menguraikan tentang apa itu optio
fundmentalis dan bagaimana hubungannya dengan keutamaan, serta hubungan optio
fundamentalis dengan optio particularis. Setelah menyelesaikan kegiatan belajar
2 ini, anda diharapkan mampu menjelaskan
pengertian optio fundamentalis dan optio particularis, serta mampu
menunjukkan hubungannya yang erat dengan keutamaan. Untuk itu bacalah uraian berikut dengan cermat, kerjakan latihan setelah
membaca rambu-rambunya, dan kerjakan tes formatif setelah membaca rangkuman.
1. OPTIO
FUNDAMENTALIS.
Anda dan semua orang lain
tentu memiliki cita-cita menyangkut hidup dan diri anda ke depan. Anda
sesungguhnya mau jadi apa? Pertanyaan ini pada hakekatnya berkaitan dengan satu
hal yang amat mendasar dalam hidup setiap dan semua manusia, yaitu: Optio Fundamentalis.
Secara etimologis, istilah optio fundamentalis adalah suatu istilah
Latin yang berarti Pilihan Dasar atau Putusan Dasar. Istilah ini mau
mengungkapkan bahwa di dalam diri anda dan semua orang lain terdapat suatu
pilihan atau putusan yang mendasar menyangkut diri anda dan semua orang lain
selama hidup. Berdasarkan arti etimologis tersebut, kita dapat merumuskan apa
itu optio fundamentalis. Secara
esensiil, optio fundamentalis adalah pilihan dasar atau putusan dasar dari
manusia untuk menjadi manusia yang baik.
Anda dan semua orang lain,
tanpa pengecualian, pada dasarnya sudah memilih atau memutuskan bagi sendiri
untuk menjadi manusia yang baik di dalam hidup ini. Tidak ada satu manusia pun
dalam hidup ini, dari dasar lubuk hatinya, memilih untuk menjadi manusia yang
jahat. Karena orang yang nampaknya jahat (semisal pencuri, perampok, pembunuh)
sebenarnya juga telah memilih untuk menjadi manusia yang baik walau cara
hidupnya bertentangan dengan pilihan dasarnya. Bahkan orang yang nyatanya jahat
sebenarnya juga memilih bagi orang lain supaya menjadi manusia yang baik. Anda
tentu ingat kata-kata Yesus: “ tidak ada seorang bapak pun yang memberi kepada
anaknya ular ketika anaknya minta ikan, atau kalajengking ketika anaknya minta
telur..... Jadi kamu yang jahat saja tahu memberi yang baik..... apalagi
Bapakmu yang di surga.” Kata-kata Yesus ini mau meyakinkan kita bahwa semua
manusia pada dasarnya dan dari kodratnya baik dan mau mewujudkan yang baik itu
untuk dirinya sendiri dan untuk orang lain. Karena Allah yang menciptakan
manusia adalah sungguh baik dan Dia menghendaki agar semua orang menjadi
manusia yang baik.
Dalam konteks moral keutamaan,
optio fundamentalis itu pada
hakekatnya merupakan suatu sikap dasar
dalam diri manusia menyangkut dirinya dan juga orang lain. Sebagai sikap dasar,
optio fundamentalis menjadi motif
dasar dan sekaligus arah dasar bagi setiap manusia dalam bersikap dan bertindak
terhadap diri sendiri dan terhadap orang lain.
2. OPTIO
PARTICULARIS
Pilihan atau putusan dasar
untuk menjadi manusia yang baik merupakan suatu pilihan umum dan mendasar pada
semua manusia. Pilihan dasar ini boleh dikatakan masih abstrak dan membutuhkan
perwujudannya secara konkrit dalam diri setiap manusia. Karena dengan pilihan
dasar itu manusia tidak akan secara otomatis langsung menjadi manusia yang
baik. Menjadi manusia yang baik justru terjadi dalam suatu proses panjang
selama manusia hidup. Bagaimana manusia dapat mewujudkan optio fundamentalisnya?
Perwujudan optio fundamentalis “menjadi manusia
yang baik” tidak bisa kita pikirkan dan tidak mungkin terjadi tanpa Optio Particularis. Secara etimologis, optio particularis berarti pilihan atau putusan khusus. Setiap manusia mesti membuat
pilihan khusus dan konkrit untuk dirinya. Pilihan khusus ini dapat terjadi
lebih dari satu, ada yang berjangka waktu pendek dan ada pula berjangka
panjang.
Optio particularis
atau pilihan khusus ini hendaknya kita pahami sebagai bagian yang tak
terpisahkan dari optio fundamentalis.
Ia merupakan penjabaran lebih konkrit dari optio fundamentalis. Karena itu
optio particularis merupakan jalan atau
cara khusus dan konkrit yang dipilih oleh setiap manusia dalam hidupnya guna
mewujudkan pilihan dasarnya menjadi “manusia yang baik”. Ada yang memilih menjadi petani dan nelayan,
ada yang memilih menjadi guru dan dosen, ada pula yang memilih menjadi pedagang
dan pengusaha, dsb. Dengan menjadi petani yang baik, seorang manusia dapat
mewujudkan dirinya menjadi manusia yang baik, atau dengan menjadi guru yang
baik, seorang manusia dapat mewujudkan dirinya menjadi manusia yang baik.
Dalam konteks religius
kristiani, optio particularis harus
kita pahami sebagai suatu panggilan hidup khusus yang dikehendaki oleh Allah
untuk setiap orang. Allah yang memanggil setiap orang untuk menjalani suatu
bentuk hidup tertentu guna mewujudkan kebaikan dan kebahagiaan bagi dirinya dan
bagi orang lain. Ada yang dipanggil dan dipilih menjadi imam dan biarawan/ti,
ada yang dipilih menjadi katekis dan petugas pastoral, ada yang dipilih menjadi
bapak dan ibu keluarga, dsb.
3. HUBUNGAN KEUTAMAAN DAN OPTIO FUNDAMENTALIS
Setelah memahami keutamaan dan
optio fundamentalis serta optio particularis, kini anda pun bisa
menjelaskan bagaimana hubungan yang erat antara keutamaan dan optio fundamentalis.
Hubungan itu dapat dijabarkan sebagai berikut.
Pertama, keutamaan dan optio
fundamentalis sama-sama merupakn sikap dalam diri manusia. Keutamaan
sebagai sikap bajik dalam batin manusia, sedangkan optio fundamentalis merupakan sikap dasar manusia terhadap diri dan
hidupnya.
Kedua, optio fundamentalis merupakan akumulasi dari
keutamaan-keutamaan dan sekaligus merupakan puncak dari keutamaan. Manusia yang
baik adalah manusia yang dalam dirinya terdapat penimbunan atau penumpukan
berbagai keutamaan. Manusia yang baik merupakan puncak dari suatu jalinan
spiral keutamaan-keutmaan. Manusia yang baik adalah manusia yang dalam dirinya
penuh dengan keutamaan-keutamaan. Manusia yang baik adalah manusia yang kaya
akan keutamaan, sebaliknya manusia yang tidak baik (jahat) adalah manusia yang
miskin akan keutamaan. Manusia yang baik adalah manusia yang memiliki sikap
jujur dan adil, sederhana dan rendah hati, tulus dan iklas, setia dan taat, murah
hati dan belaskasih, dsb.
Ketiga, optio fundamentalis hanya mungkin terwujud dengan baik
apabila di dalam diri manusia ada keutamaan-keutamaan, sebaliknya optio fundamentalis tidak akan terwujud
dengan baik apabila di dalam dirinya tidak ada keutamaan-keutamaan. Perwujudan
diri menjadi manusia yang baik selalu mengandaikan adanya sikap-sikap bajik
dalam diri manusia. Manusia yang terus-menerus membiasakan dirinya dengan
sikap-sikap bajik pasti akan mampu menjadi manusia yang baik. Manusia yang
tidak membiasakan diri dengan sikap-sikap bajik akan sulit menjadi manusia yang
baik.
LATIHAN
Setelah anda membaca dan
mempelajari dengan sungguh-sungguh materi di atas, sekarang anda mendapat tugas
untuk mengerjakan soal-soal latihan berikut ini. Tapi sebelum mengerjakannya,
bacalah dengan teliti pertanyaan- pertanyaan atau suruhan-suruhan yang
diberikan.
- Jelaskan secara singkat dan padat tentang optio fundamentalis sebagai pilihan atau putusan dasar dari manusia!
- Jelaskan secara singkat dan padat tentang optio particularis sebagai pilihan khusus dari manusia!
- Jelaskan secara singkat dan padat tentang hubungan antara keutamaan dan optio fundamentalis/optio particularis!
RANGKUMAN
Dari uraian di atas, kita
boleh menyimpulkan beberapa hal penting berkenaan dengan optio fundamentalis dan optio
particularis, serta hubungan antara optio
fundamentalis dengan keutamaan
Pertama, setiap dan semua manusia, tanpa
pengecualian, dari kodratnya memiliki pilihan atau putusan dasar yang sama,
yaitu “menjadi manusia yang baik”. Pilihan atau putusan dasar tersebut
merupakan sikap dasar dari manusia terhadap diri dan hidupnya. Optio
fundamentalis, selain sebagai
sikap dasar manusia, juga merupakan tujuan utama dari hidup manusia. Tanpa optio fundamentalis, hidup manusia akan
berjalan tanpa dasar yang kokoh, tanpa motivasi yang kuat dan tanpa orientasi
yang jelas.
Kedua, optio fundamentalis
dari manusia menjadi nyata dan konkrit melalui optio particularis. Optio
particularis adalah pilihan atau
putusan khusus dari setiap manusia sebagai jalan atau cara atau panggilan hidup
setiap orang untuk mewujudkan pilihan dasarnya menjadi manusia yang baik.
Ketiga, optio fundamentalis berhubungan erat dengan keutamaan, karena
kedua-duanya merupakan sikap di dalam diri manusia yang terarah kepada kebaikan
dan kebahagiaan manusia. Optio
fundamentalis - menjadi manusia yang baik, merupakan puncak dari lingkaran
spiral keutamaan-keutamaan. Karena itu menjadi manusia yang baik hanya mungkin
terwujud kalau manusia memiliki dalam dirinya tumpukan keutamaan-keutamaan.
Manusia yang baik adalah manusia yang kaya akan keutamaan-keutamaan hidup.
TES FORMATIF
Dengan
mempelajari materi yang disajikan di atas dan membaca rangkumannya secara
cermat, sekarang anda dipersilahkan mengerjakan soal-soal tes formatif dengan
maksud untuk mengetahui tingkat penguasaan anda atas materi yang sudah
dipelajari. Namun, sebelum anda mengerjakannya, bacalah dengan teliti
pertanyaan-pertanyaan atau suruhan-suruhan yang diberikan.
Buatlah lingkaran pada jawaban yang anda
pandang sebagai jawaban yang paling benar!
- Istilah optio fundamentalis adalah sebuah istilah bahasa Latin, yang berarti:
A. Keinginan dasar
B. Kesepakatan dasar
C. Keputusan dasar
D. Ketetapan dasar
- Istilah optio particularis adalah sebuah istilah bahasa Latin, yang berarti:
A. Keputusan khusus
B. Kesepakatan khusus
C. Ketetapan khusus
D. Keinginan khusus
- Semua manusia dalam hidupnya, secara mendasar, memilih untuk menjadi:
A. Manusia yang berguna
B. Manusia yang berhasil
C. Manusia yang baik
D. Manusia yang santun
- Optio particularis berhubungan erat dengan optio fundamentalis, karena:
A. Optio
particularis menjadi dasar
dari optio fundamentalis
B. Optio
particularis adalah bagian
integral dari optio fundamentalis
C. Optio
fundamentalis adalah
perwujudan dari optio particularis
D. Optio
particularis adalah perwujudan
dari optio fundamentalis
- Menjadi seorang katetis yang baik merupakan cara/jalan untuk mewujudkan:
A.
Optio particularis
B.
Optio prima
C.
Optio fundamentalis
D.
Optio secunda
- Hubungan antara keutamaan dengan optio fundamentalis dan optio particularis terletak dalam hal berikut:
A. Sama-sama merupakan sifap dalam diri manusia
B. Sama-sama merupakan keinginan pribadi manusia
C. Sama-sama merupakan keputusan pribadi manusia
D. Sama-sama merupakan sikap dalam diri manusia
7. Seorang manusia sungguh dapat disebut manusia
yang baik, apabila ia memiliki di dalam dirinya hal berikut:
A. Kekayaan pengetahuan moral
B. Kekayaan kehendak
C. Kekayaan kebajikan/keutamaan
D. Kekayaan kebijaksanaan
UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT
Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban Tes Formatif
yang terdpat di akhir modul ini. hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian
gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap
materi kegiatan belajar tersebut.
Rumus :
TP = JJB x 100%
JTF
Keterangan :
4.
JJB
= Jumlah jawaban Anda yang benar
5.
JTF
= Jumlah soal Tes Formatif
6.
TP
= Tingkat Penguasaan
Arti tingkat penguasaan
yang Anda capai :
·
90%
- 100% = baik sekali
·
80%
- 89% = baik
·
70%
- 79% = cukup
·
-
60% = kurang
Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80 % ke atas, Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan
pada modul berikut. Bagus! Tetapi jika nilai Anda
di bawah 80% Anda harus mengulangi kembali kegiatan belajar 2 terutama bagian yang belum Anda kuasai.
KUNCI
JAWABAN TES FORMATIF
Tes
formatif 1 Tes
formatif 2
1.
B 1. C
2.
D 2. A
3.
D 3. C
4.
C 4. D
5.
C 5. C
6.
D 6. D
7.
C 7. C
DAFTAR
PUSTAKA
Aubert,
Jean-Marie (1991) terj, Compendio Morale
Cattolica, Milano: Edizione Paoline.
Chang,
William (2002), Menggali Butir Butir
Keutamaan, Jogyakarta: Kanisius.
Pazhayampallil,
Thomas (1984), Pastoral Guide:
Moral-Canonical-Liturgical, Vol.1,
Bangalore: KJC
Publications.
Peschke,
Heinz K. (2003) terj, Etika Kristiani,
Jilid I, Maumere: Ledalero.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar